Pages

Kamis, 08 Maret 2012

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 2). . .

DAWET AYU, si ijo yang menyegarkan...
 
Tentu sebagian dari kalian sudah tak asing lagi dengan kata Dawet Ayu bukan???
Dawet ayu merupakan salah satu jenis minuman khas asli dari Banjarnegara. Ciri khasnya pada pikulan yang digunakan pedagangnya yang dilengkapi dua tokoh punakawan, yakni Semar dan Bagong. Dawet ayu merupakan salah satu “maskot” kota Banjarnegara, berupa patung 2 orang penjual dawet yang bisa kalian lihat di Alun-alun kota.
Tidak seperti Es Cendol pada umumnya, Dawet Ayu Banjarnegara punya citarasa tersendiri lho.. Dari ramuan-ramuan khusus yang dibubuhinya bisa membuat lidah kalian  ketagihan karena memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan minuman sejenis dari kota lain. Cita rasa khas dari Dawet Ayu Banjarnegara yang terdiri dari perpaduan yang pas antara cendol berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras beraroma pandan, santan kelapa, gula aren biasanya diberi campuran durian atau nangka, bisa ditambahkan es batu. Konon bagi yang meminumnya akan serasa sepuluh tahun lebih muda dan menjadi Ayu (bias dibilang obat awet muda apa enggak yaaa? Hehehe ^_*).
Oh iya, kalau kalian lihat lebih teliti pada gerobak dawetnya, terlihat dua orang tokoh wayang yang sangat terkenal, yaitu tokoh Punakawan: Semar dan anaknya Garéng. Kenapa terpasang dua tokoh wayang tsb? Orang tua bilang sih, dari kata seMAR dan garÉNG akan membentuk kata “maréng” yang artinya adalah kemarau. Kalau musim kemarau kan panas dan membuat tenggorokan cepat haus kan? Nahhh kalau haus ya minum Dawet Ayu ajaaa, hehehe…
Ada yang keren nihhh, Miniatur ’’Angkring Dawet Ayu Banjarnegara’’. Karya dari seorang siswa Banjarnegara dari SMAN 1 WANADADI, bernama Mayang Suruni Wulandari yang menjadi Juara 1 Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional yang di selenggarakan di Yogyakarta. Ide miniatur itu bermula dari tulisan karya ilmiah remaja dari Mayang sendiri yang dibuat dengan memanfaatan dari bahan-bahan di sekitar kita yang bisa dikatakan dari limbah KUPOPI atau kulit pohon pisang yang sudah dikeringkan. W.O.W dehhh…
Semoga saja hasil karya Mayang (nama sapaannya) dapat ditindak lanjuti oleh Pemda Banjarnegara, untuk di jadikan salah satu souvenir khas dari Kota Banjarnegara selain batik gumelem, keramik kelampok, maupun kerajinan lainnya yang sudah sering dijadokan sebagai souvenir dari Banjarnegara.
Buat kalian yang belum sempat singgah ke Banjarnegara jangan kwatir karena minuman khas ini sudah banyak dijual di berbagai daerah di Indonesia khususnya kota besar di Pulau Jawa. Namun tak ada salahnya singgah ke Banjarnegara untuk mencicipi kesegaran minuman Dawet Ayu sembari menikmati obyek wisata yang ada di Banjarnegara. . .
Untuk memperolehnya sangat mudah karena banyak kios-kios yang menjajakan Dawet Ayu tersebar di berbagai sudut kota BanjarnegaraHarganya yang terjangkau, cukup Rp2.000 per gelas sehingga tidak perlu merogoh kocek kalian terlalu dalam. Cocok banget buat menghilangkan rasa dahaga kalian.
Jangan cuma melihat gambarnya saja yaa, silakan berkunjung ke Banjarnegara, teman. . . Ditunggu lho ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2012 Gustini Putri Utami. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates