Pages

Jumat, 30 Maret 2012

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 7) . . .


Wisata Waduk Mrica Banjarnegara menawarkan wisata yang alami

Waduk mrica merupakan salah satu tempat rekreasi lainnya yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
Waduk Mrica terletak 10 km dari kota Banjarnegara kearah barat. Wisata air ini memanfaatkan Bendungan Panglima Besar Soedirman yang mempunyai fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik (PLTA). Bendungan ini mempunyai panjang  6,5 Km dan luas 1.250 Ha membuat bendungan atau waduk ini menjadi waduk terbesar dan terpanjang di Asia Tenggara dan mempunyai kapasitas tenaga listrik sebesar 184,5 Mega Watt. Waduk ini membendung Sungai Serayu dan menjadi pembangkit listrik bagi Pulau Jawa.
Selain fungsinya sebagai pembangkit listrik tenaga air, Waduk Mrica juga dimanfaatkan sebagai wisata tirta serta budidaya ikan dengan sistim keramba yang banyak dilakukan oleh warga sekitar waduk.
Waduk mrica menjadi lokasi wisata yang sangat menarik, karena disamping kalian dapat melihat hamparan air yang sangat luas, juga terdapat bukit-bukit yang rimbun oleh pepohonan nan indah dan asri. Jika kalian berkungjung ke Waduk Mrica selain hamparan air yang indah, suasana lingkungan yang masih alami akan kalian rasakan juga yang disertai pepohonan yang cocok untuk menyejukkan diri dari rasa panas karena teriknya sinar matahari.
Obyek wisata Waduk Mrica menawarkan berbagai paket wisata air antara lain berperahu mengelilingi waduk, olahraga dayung maupun memancing disekitar waduk. Disamping itu terdapat arena permainan anak dan panggung terbuka, di waduk juga terdapat Padang Golf dengan 8 Hole yang dilengkapi segala fasilitas untuk bermain.
Fasilitas yang tersedia berupa perahu wisata/speedboat yang bisa kita sewa dan mengeilingi waduk lho, ada arena pemancingan, panggung hiburan dan arena bermain untuk anak yang dilengkapi dengan kereta  mini mengelilingi arena wisata.
Lokasi ini sangat menarik karena berbukit-bukit dan rimbun oleh pepohonan serta pemandangan bendungan yang indah dan asri. Namun sayangnya, saat ini kondisi waduk seakan tak menarik lagi bagi sebagian besar masyarakat, sehingga waduk mrica lambat berkembang. Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat yang menjadi faktor lambatnya perkembangan Waduk Mrica. Semoga kedepannya pemerintah lebih memperhatikan salah satu aset wisata Banjarnegara ini.
Sedangkan fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, Rumah makan, kios cinderamata, perahu, speedboat, kereta mini, dayung, tempat pemancingan. Tiket masuk Waduk Mrica harganya sangat terjangkau lho...
Monggo, teman. Nikmati indahnya hamparan air sembari duduk di bawah pohon-pohon rindang yang ada di Waduk Mrica. Silakan berkunjung ke Banjarnegara yaaa, temaaaaan... Aku tunggu lho ^_^
Sumber pendukung : http://www.banjarnegara.go.id

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 6) . . .


Keramik-keramik yang indah dari Banjarnegara.

Banjarnegara memiliki potensi kerajinan yang bernilai seni tinggi, selain potensi obyek wisata dan wisata kuliner. Kerajinan di Banjarnegara antara lain kerajinan keramik, kerajinan bambu dan kayu, tatah sungging, batik motif Banyumasan, dll.
Kerajinan keramik tentu sudah kalian temukan diberbagai daerah. Kabupaten Banjarnegara juga memiliki sentra kerajinan keramik yang bermutu tinggi dengan tehnik pembuatan keramik dengan membakar glazur sehingga menghasilkan keramik yang mengkilap. Tak heran banyak para wisatawan terutama dari Eropa banyak memesan keramik hasil tangan para pengrajin keramik klampok. w.o.w...
Sentra kerajinan keramik ini terletak di bagian barat Banjarnegara, lebih tepatnya di wilayah Desa Klampok sekitar 30 km dari Kota Banjarnegara, Kecamatan Purworejo Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Terdapat show room keramik yang memiliki koleksi beraneka macam keramik yang indah di sepanjang jalan kecamatan Klampok yang dapat kalian temui.
Awal Mula Sentra kerajinan keramik Klampok diprakarsai Kandar Atmomiharjo saat menjadi guru di Kebumen (1935). Beliau mendapat kesempatan dari Pemerintah Belanda untuk belajar ilmu keramik di Keramische Laboratorium di Bandung. Selesainya beliau belajar di Bandung, beliau menjabat sebagai pemimpin perusahaan keramik milik Pemerintah Belanda. Usai berkarier di perusahaan keramik, beliau kembali ke Klampok dan mendirikan perusahaan keramik Usahanya tidaklah sia-sia karena sejak kemunculan perusahan keramik rintisannya ini menginspirasi banyak pihak sehingga pertumbuhan industri keramik di Purworejo Klampok semakin berkembang.
Keramik klampok merupakan salah satu jenis kerajinan yang berasal dari lempung atau tanah liat melalui proses pembakaran dikerjakan dengan Tangan (Hand mide). Dibandingkan sentra-sentra keramik lain, produk keramik Klampok memiliki keunggulan pada material bahan dasar yang lebih kuat. Terlebih, proses pembakaran juga di atas 1.100 derajat celcius dan menyebabkan hasil produk lebih kokoh dengan tekstur tetap dinamis. Keramik klampok di Kabupaten Banjarnegara mempunyai nilai seni tinggi dengan motif dan bentuk yang khasyang membedakan dengan keramik daerah lain serta hiasannya yang memadukan unsur-unsur tradisional dan modern dengan daya tarik yang khas sesuai dengan perkembangan masyarakat saat ini.
Untuk bahan dasarnya, lempung atau tanah liat yang diambil dari daerah Kaliwiro (Wonosobo), Cilongok, dan Banyumas. Cara membuat keramik pertama menyiapkan lempung yang akan dibuat keramik. Kedua, lempung dibentuk menurut selera. Ketiga, bentuk keramik kemudian dikeringkan. Selanjunya keramik dibakar, lalu diglasir untuk tahap akhirnya.
Kerajinan keramik Klampok ini sangat cocok sebagai hiasan di rumah, rumah makan, hotel, maupun perkantoran. Bahkan, perabotan dapur yang terbuat dari tanah liat pun tersedia.
Kerajinan keramik Klampok ini sangat cocok sebagai hiasan di rumah, rumah makan, hotel, maupun perkantoran. Bahkan, perabotan dapur yang terbuat dari tanah liat pun tersedia.
Jenis-jenis keramik yang diproduksi antara lain :
  • Guci
  • Poci (produk andalan keramik dari Banjarnegara)
  • Tempat paying
  • Aneka eaten set
  • Aneka binatang (gajah dll )
  • Tempat bunga
  • Meja kursi taman
  • Aneka ragam bentuk souvenir.
Berikut kisaran harga keramik klampok :
Gantungan Kunci Kupu-Kupu : 1 set berisi 3 buah, Rp 15.000
Tempat Lilin : Rp 20.000
Celengan Kucing Kecil : Rp 10.000
Celengan Kucing Besar : Rp 17.500
Set Teh Poci 3 Cangkir : Rp 35.000
Set Teh Poci 2 Cangkir : Rp 20.000
Bagaimana, teman? Soal harga terjangkau bukan? Kalau mencari yang mahal banyak, tapi untuk barang murah yang berkualitas dan bernilai seni tinggi Keramik Klampoklah menjadi jawabannya. Terutama bagi kalian penggemar keramik maka tidak ada salahnya membeli keramik Klampok. Setelah mengunjungi objek wisata, sempatkan pula untuk mengunjungi sentra kerajinan keramik Klampok untuk membeli cendera mata bagi keluarga, kerabat, maupun sahabat. Selain karena memiliki nilai seni yang tinggi, harganya pun cukup terjangkau.
Silakan berkunjung ke Banjarnegara yaaa, temaaaaan... Aku tunggu lho ^_^

Sumber Pendukung : http://www.banjarnegara.go.id

Rabu, 28 Maret 2012

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 5). . .


Buntil Daun Singkong, satu lagi dari Banjarnegara

Buntil??? Makanan yang terderngar aneh dan terdengar ndeso bagi sebagian masyarakat dan bagi mereka yang belum pernah menikmatinya. Tapi jangan salah, buntil memiliki cita rasa yang lezat dan pastinya sehat sangat pas dijadikan lauk yang menyehatkan untuk dimakan bersama nasi. Masyarakat kota sering menyebut buntil mirip dengan bothok (kukusan yang dibungkus dengan daun pisang). Berbeda dengan bothok, bothok yang umumnya dibungkus dengan daun pisang yang daun pembungkusnya tidak dapat dikonsumsi sedangkan buntil dibungkus dengan daun singkong muda, daun talas, daun pepaya maupun daun sente yang daun pembungkusnya dapat turut dikonsumsi.

Selain dawet ayu, Banjarnegara juga memiliki makanan khas lainnya, yaitu buntil. Buntil sendiri sudah terkenal pada sebagian daerah, namun buntil Banjarnegara berbeda karena terbuat dari pembungkus daun singkong muda yang mempunyai rasa lebih khas. Buntil di Banjarnegara banyak dijual terutama dipasar dan para penjual yang tersebar diseluruh wilayah sehingga bagi kalian tidak perlu khawatir karena buntil dapat mudah kalian temui, dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau.
Buntil terbuat dari parutan kelapa muda yang dicampur dengan bumbu tertentu misalnya dicampur ikan teri, diberi bumbu bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, dsb atau biasanya dengan bumbu yang pedas dan digulung menggunakan daun pembungkusnya. Di Banjarnegara buntil disajikan dengan nasi ataupun nasi jagung, keripik teri, juhi, dan pete. Uhh pete? Semakin lahap jika disantap dengan nasi yang baru matang / baru tanak.
Biasa dapat disajikan dengan 2 variasi, disajikan kering ( Buntil Lilin) ataupun berkuah santan pedas ( Buntil Kambang). Bagi yang menyukai makanan berkuah, buntil dapat disajikan dengan kuah dari santan yang sedikit pedas lengkap dengan cabai rawit tidak diiris yang dibiarkan utuh.
Jika kalian termasuk pecinta kuliner, kalian wajib mencoba makanan satu ini. Makanan yang menyehatkan, mengenyangkan dan murah meriah yang akan membuat kalian ingin mencobanya lagi... Terutama buntil dari Banjrnegara yangdibuat dengan daun pembungkus yang berbeda dengan buntil lainnya.
Nah, mari sobat, berkunjung ke Banjarnegara dan jangan lupa mencoba buntilnya juga... Dan untuk oleh-oleh, sebaiknya membeli Buntil yang tidak bersantan, sehingga biasa tahan sampai seminggu. Sudah, sudah, jangan hanya melihat gambarnya saja, mari mencobanya langsung.
Silakan berkunjung ke Banjarnegara yaaa, temaaaaan... Aku tunggu lho ^_^
Sumber pendukung : http://www.banjarnegara.go.id

Kamis, 08 Maret 2012

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 4) . . .


Mendoan, ngemil yang mengenyangkan.
Untuk makanan khas selanjutnya, ada mendoan atau yang sering dikenal dengan tempe mendoan. Silembek satu inimerupakan makanan khas dari daerah Banyumas (Kabupaten Purwokerto, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Cilacap). Kok silembek? Tenang, nanti akan dijelaskan lebih detail kok...
Apa sih mendoan itu? Makanan yang terbuat dari tempe kedele yang tipis dan lebar kemudian digoreng setengah matang (tidak sampai kering) atau kata lainnya masih lembek (mendo) dengan tepung beras yang tebal dan diberi bumbu. Karena itu untuk orang yang kurang tahu tentang mendoan, meraka mengira mendoan ini masih mentah. Padahal mendoan memang disajikan seperti itu.
Meski mendoan juga terbuat dari kedelai yang sama seperti tempe pada umumnya lho. Apa bedanya dengan tempe goreng lainnya??? Perbedaan mendoan terletak pada ketipisan tempenya. Pembuatan mendoan dimulai dari saat memilih tempe sebagai bahan dasar sampai  menjadi tempe mendoan yang digoreng masih dalam keadaan lembek.
Mendoan tak bisa dibuat dari sembarang tempe. Tempe khusus untuk mendoan berbentuk persegi panjang dan tipis. Biasanya tempe khusus mendoan ini dijual perbungkus berisi 2 lembar, dengan dibungkus pake daun pisang berukuran sekitar 9×13 cm.
Untuk membuat mendoan, tempe diberi tepung yang dibumbu garam, ketumbar dan daun bawang. Digoreng sebentar sehingga masih terasa lunak, bila digoreng agak lama sehingga menjadi tempe sedikit agak liat.
Buat kalian yang mau mencoba menggoreng mendoan, bahan-bahan yang digunakan terdiri dari:
  1. Tempe khusus mendoan (kalau pake tempe yang biasa juga bisa tapi menjadi kurang khas, hehehe).
  2. Bumbu-bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, garam dan kencur (lebih enak)
  3. Tepung beras dan tepung terigu
  4. Daun bawang/kucai (iris tipis)
  5. Minyak goreng
Mendoan digoreng dengan diselimuti tepung yang tepang sehingga cocok buat cemilan yang mengenyangkan tentunya. Daripada asal ngemil makanan yang kurang membuat kenyang. Mendoan paling pas disantap selagi masih hangat dan disajikan dalam keadaan basah (berminyak) dengan nyeplus lombok cengis (makan cabe rawit), mendoan juga nikmat dicocol dengan sambal kecap (kecap manis+cabe rawit). Apalagi disantap ketika dingin saat hujan, semakin maknyoooosss... (heemm nyummii). Selain itu mendoan juga biasanya dimakan sebagai lauk, enak juga jika dimakan bersama pecel.
Mendoan biasa dijual di warung atau rumah makan di setiap pelosok Banjarnegara. Jadi kalian tak perlu repot-repot mencarinya.
Penasaran kan sama tempe lembek yang satu in??? Buruan teman berkunjung ke Banjarnegara atau wilayah di Karesidenan Banyumas... Anget tempenya pasti membuat ketagihan dehhhh.
Silakan berkunjung ke Banjarnegara yaaa, temaaaaan... Aku tunggu lho ^_^

Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 3). . .

Salak Pondoh nan manis dan tebal dagingnyaaa

Salak yang mempunyai nama ilmiah Salacca zalacca dikenal juga dengan snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Salak, mendengar kata salak, apa sih yang ada dibenak kalian???
Salak pondoh  merupakan jenis potensi lain dari Kabupaten Banjarnegara. Sudahkah mencicipi salak pondoh? Pastinya enak lhooo…
Kabupaten Banjarnegara terkenal sebagai penghasil Salak Pondoh. Pusat penghasil salak pondoh terdapat di Kecamatan Banjarmangu, Kecamatan Madukara dan Kecamatan Pagetan. Sebagian masyarakatnya menjadi petani salak pondoh. Salak pondoh itu sendiri sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia, yang membuktikan salak pondoh Banjarnegara sudah di kenal dan diterima oleh masyarakat Indonesia.
Daerah Banjarmangu dan madukoro cocok untuk budi daya salak pondoh karena Salak tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Tipe tanah podsolik dan regosol atau latosol disenangi oleh tanaman salak. Lingkungan yang dikehendaki mempunyai pH 5-7, curah hujan 1500--3000 mm per tahun dengan musim kering antara 4-6 bulan. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, tanaman mulai berbuah pada umur tiga tahun.
Beberapa hal yang membuat salak banjarnegara menjadi terkenal adalah ukurannya yang cukup besar serta rasa manisnya yang khas.  Kulit buahnya yang bersisik besar dan tersusun rapi, mempunyai warna cokelat. Daging buahnya tebal, masir, mengandung banyak air, dan berwarna putih kekuningan. Bijinya besar, berwarna cokelat tua, dan jumlahnya 2-3 per buah. Namun sayangnya, daya tahan salak pondoh ini termasuk rendah karena cepat membusuk.
Bagaimana jika kalian ingin mencoba salak pondoh atau  membeli salak pondoh untuk oleh-oleh? Mudah saja, karena banyak penjual buah yang menjualnya di berbagai sudut Kota Banjarnegara. Atau bagi kalian yang ingin menikmati kesegaran dari buah salak pondoh ini dan merasakan suasana berkebun saat memetik buahn langsung dari pohonnya, silakan datang langsung di kebun yang dikembangkan warga atau sentra salak pondoh di beberapa kecamatan yang ada di Banjarnegara.

 
Bahkan, salak pondoh yang manis ini juga dapat kalian nikmati dalam bentuk jenang juga lho???
Melimpahnya salak dan daya tahan buahnya yang rendah, membuat sebagian masyarakat melakukan inovasi pengolahan makanan. Makanan hasil inovasi ini dikenal dengan nama Jenang Salak. Jenang Salak berbeda dengan jenang pada umumnya yang terbuat dari tepung terigu. Bahan utama yang digunakan adalah buah salak. Empuk saat digigit dan rasa manis saat dilidah merupakan ciri dari makanan ini yang sangat cocok untuk dijadikan camilan… Yang banyak diproduksi di Kecamatan Madukara.
Proses pembuatan jenang cukup sederhana, pertama-tama salak yang sudah dikupas kemudian dihaluskan. Salak yang halus kemudian dicampur dengan gula kelapa, garam, dan tepung ketan untuk kemudian dipanaskan di dalam wajan. Agar bercampur, campuran harus diaduk terus-menerus sampai mengental. Setelah itu diamkan selama beberapa jam dan jenang siap untuk dikonsumsi.
Nahhh, nunggu apalagi ni? Icip-icip rasa manis buah salak pondoh dan empuknya jenang salaknya. Silakan berkunjung ke Banjarnegara yaa, temaaaan… ^_^


Berwisata di Banjarnegara Gilar-Gilar yukkk (part 2). . .

DAWET AYU, si ijo yang menyegarkan...
 
Tentu sebagian dari kalian sudah tak asing lagi dengan kata Dawet Ayu bukan???
Dawet ayu merupakan salah satu jenis minuman khas asli dari Banjarnegara. Ciri khasnya pada pikulan yang digunakan pedagangnya yang dilengkapi dua tokoh punakawan, yakni Semar dan Bagong. Dawet ayu merupakan salah satu “maskot” kota Banjarnegara, berupa patung 2 orang penjual dawet yang bisa kalian lihat di Alun-alun kota.
Tidak seperti Es Cendol pada umumnya, Dawet Ayu Banjarnegara punya citarasa tersendiri lho.. Dari ramuan-ramuan khusus yang dibubuhinya bisa membuat lidah kalian  ketagihan karena memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan minuman sejenis dari kota lain. Cita rasa khas dari Dawet Ayu Banjarnegara yang terdiri dari perpaduan yang pas antara cendol berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras beraroma pandan, santan kelapa, gula aren biasanya diberi campuran durian atau nangka, bisa ditambahkan es batu. Konon bagi yang meminumnya akan serasa sepuluh tahun lebih muda dan menjadi Ayu (bias dibilang obat awet muda apa enggak yaaa? Hehehe ^_*).
Oh iya, kalau kalian lihat lebih teliti pada gerobak dawetnya, terlihat dua orang tokoh wayang yang sangat terkenal, yaitu tokoh Punakawan: Semar dan anaknya Garéng. Kenapa terpasang dua tokoh wayang tsb? Orang tua bilang sih, dari kata seMAR dan garÉNG akan membentuk kata “maréng” yang artinya adalah kemarau. Kalau musim kemarau kan panas dan membuat tenggorokan cepat haus kan? Nahhh kalau haus ya minum Dawet Ayu ajaaa, hehehe…
Ada yang keren nihhh, Miniatur ’’Angkring Dawet Ayu Banjarnegara’’. Karya dari seorang siswa Banjarnegara dari SMAN 1 WANADADI, bernama Mayang Suruni Wulandari yang menjadi Juara 1 Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional yang di selenggarakan di Yogyakarta. Ide miniatur itu bermula dari tulisan karya ilmiah remaja dari Mayang sendiri yang dibuat dengan memanfaatan dari bahan-bahan di sekitar kita yang bisa dikatakan dari limbah KUPOPI atau kulit pohon pisang yang sudah dikeringkan. W.O.W dehhh…
Semoga saja hasil karya Mayang (nama sapaannya) dapat ditindak lanjuti oleh Pemda Banjarnegara, untuk di jadikan salah satu souvenir khas dari Kota Banjarnegara selain batik gumelem, keramik kelampok, maupun kerajinan lainnya yang sudah sering dijadokan sebagai souvenir dari Banjarnegara.
Buat kalian yang belum sempat singgah ke Banjarnegara jangan kwatir karena minuman khas ini sudah banyak dijual di berbagai daerah di Indonesia khususnya kota besar di Pulau Jawa. Namun tak ada salahnya singgah ke Banjarnegara untuk mencicipi kesegaran minuman Dawet Ayu sembari menikmati obyek wisata yang ada di Banjarnegara. . .
Untuk memperolehnya sangat mudah karena banyak kios-kios yang menjajakan Dawet Ayu tersebar di berbagai sudut kota BanjarnegaraHarganya yang terjangkau, cukup Rp2.000 per gelas sehingga tidak perlu merogoh kocek kalian terlalu dalam. Cocok banget buat menghilangkan rasa dahaga kalian.
Jangan cuma melihat gambarnya saja yaa, silakan berkunjung ke Banjarnegara, teman. . . Ditunggu lho ^_^

 
Copyright 2012 Gustini Putri Utami. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates